orari lokal biak numfor

Selasa, 17 Mei 2016

KODE ETIK AMATIR RADIO


SEMOGA BERMANFAAT

ARTI LAMBANG DAN LOGO ORARI



Lambang / logo Organisasi Amatir Radio Indonesia berbentuk sebuah belah ketupat yang ke-empat sudutnya dibulatkan dan berdiri dengan diagonalnya yang terpanjang vertikal, didalamnya berlukiskan lambang - lambang khas radio yaitu berturut-turut dari atas ke bawah : Antena, Kumparan, Kapasitor Variabel dan bumi, serta berlukiskan ORARI dengan huruf kapital diantara pelat-pelat kapasitor variabel.

BENTUK DASAR LAMBANG / LOGO ORARI - LUKISAN DAN TULISAN
  1. Belah ketupat dengan perbandingan Lebar dan Tinggi = L : T = 4 : 9, dan keempat sudut-sudutnya A, B, C, dan D dibulatkan secara serasi.
  2. Lambang Antena dengan ketiga ujungnya bebas ( tidak dihubungkan dengan garis datar menyilang )
  3. Lambang kumparan, terdiri atas tiga lilitan
  4. Lambang Kapasitor Variabel, dengan anak panah menyilang serong kekanan.
  5. Lambang Bumi ( Ground ), terdiri atas lima garis mendatar, yang terbawah dibentuk menjadi segi tiga
  6. Tulisan ORARI dengan huruf Kapital
WARNA LAMBANG / LOGO ORARI

     1. WARNA STANDAR MERAH DAN PUTIH
          a. Dasar dalam dan dasar luar berwarna Merah
          b. Belah ketupat, Lambang-lambang radio ( Antena, Kumparan, Kapasitor Variabel, dan Bumi ) serta tulisan ORARI berwarna Putih
          c. Jika perlu diluar Dasar Luar dapat ditambahkan tapi berwarna putih ( untuk stiker dan           lain-lainnya)
     2. WARNA STANDAR HITAM DAN PUTIH
          a. Dasar Dalam berwarna Putih
          b. Belah Ketupat, Lambang-lambang Radio, dan Tulisan ORARI berwarna Hitam.
          c. Jika perlu diluar dan sejajar dengan Belah Ketupat, dapat ditambahkan Garis luar berwarna hitam
     3. WARNA LAIN Disesuaikan dengan butir a atau b diatas

MAKNA dan ARTI LAMBANG / LOGO ORARI
  1. Belah Ketupat. Bentuk ini sudah menjadi Tradisi bagi seluruh Amatir Radio sedunia, Radio Amatir memang merupakan merupakan suatu hobby yang sifatnya Internasional, dan satusatunya yang diatur melalui perjanjian antar - negara, dengan diretifikasi oleh tiap-tiap Pemerintah negara-negara yang bersangkutan. Menyadari bahwa ORARI sebagai wadah Amatir Radio di Indonesia mempunyai ikatan dengan organisasi - organisasi Radio Amatir di seluruh dunia, maka diputuskan bahwa lambang / Logo ORARI harus memiliki bentuk Belah Ketupat
  2. Lambang Radio. Lambang radio yang terlukis pada lambang/logo ORARI, memberikan gambaran yang lebih spesifik tentang hobby Radio Amatir, Empat komponen yang berupa Antena, Kumparan, Kapasitor Variabel, dan Bumi, merupakan unsur-unsur yang selalu hadir pada setiap stasiun Radio Amatir.
  3. Tulisan ORARI. Walau hobby Amatir Radio bersifat Internasional, organisasi yang menjadi wadah Amatir Radio disetiap negara selalu bersifat nasional, Di Indonesia wadah ini adalah ORARI, yang merupakan organisasi tunggal pembina segenap amatir radio dan kegiatannya di seluruh negara Republik Indonesia, baik Warga negara Indonesia maupun asing. 
  4. Landasan Pancasila.  Sebagai suatu organisasi amatir radio nasional, ORARI harus dilandasi oleh, dan berpegang teguh pada Pancasila sebagai Idiologie Bangsa dan Dasar Negara Indonesia, Lima sila dari Panca sila dilukiskan pada Bumi yang terdiri dari lima bagian.
  5. Kode Etik Amatir Radio. Suatu hobby yang mempunyai effek lingkungan serta jangkauan yang luas seperti Radio Amatir, dapat membawa akibat-akibat yang negatif apabila anggota-anggotanya tidak dituntun oleh suatu kode etik yang luhur. Kode Etik Amatir Radio yang berisi enam pasal, dilukiskan pada lambang/logo ORARI pada Antena yang bercabang dan kumparan yang terdiri atas tiga lilitan.

TIM ANGGOTA ORARI LOKAL BIAK YANG MENJUARAI KEJUARAAN TARIK TAMBANG TINGKAT LOKAL BIAK NUMFOR

BAND ALOKASI FREKUENSI


BAND ALOKASI FREKUENSI
semoga bermanfaat

Senin, 16 Mei 2016

Kebersamaan anggota orari lokal Biak Numfor..

seluruh anggota orari lokal biak Numfor berfoto bersama setelah melaksanakan pawa kendaraan dalam memeriahkan HUT RI KE 70 Di kabupaten Biak Numfor

DOKUMENTASI (II) PELAKSANAAN MUSLOK ORARI LOKAL BIAK SEKALIGUS PENGUKUHAN PENGURUS ORARI LOKAL BIAK NUMFOR










kode Q

kode Q yang berlaku secara internasional dalam komunikasi amatir radio di seluruh dunia.
(gambar yang ditampilkan adalah sebagaian dari banyak kode Q yg sering digunakan)

semoga bermanfaat

Kabupaten Biak Numfor


Geografis
Gambaran Umum Biak Numfor
Kondisi Geografis

Kabupaten Biak Numfor terletak di sebelah utara daratan Papua, tepatnya di Teluk Cendrawasih. Secara astronomi terletak pada 0° 55’–1° 27’ Lintang Selatan dan 134° 47’–136° Bujur Timur. Kabupaten ini terdiri dari dua pulau besar, yaitu Pulau Biak dan Pulau Numfor, serta sekitar 42 pulau-pulau kecil di Kepulauan Padaido. Secara terperinci kondisi geografis dapat dijelaskan sebagai berikut :
Topografi dan Kelereangan

Kabupaten Biak Numfor memiliki keadaan topografis yang sangat bervariasi. Secara morfologi Pulau Biak dapat dibagi menjadi 4 (empat) satuan morfologi, yaitu satuan morfologi dataran, satuan morfologi bergelombang rendah sampai dengan sedang, satuan morfologi bergelombang tinggi dan satuan morfologi perbukitan kapur, untuk lebih jelasnya satuan morfologi sebagaimana pada Peta 2.1.
Satuan morfologi dataran berkemiringan paling banyak 2 persen, menempati 5 persen dari luas pulau. Kondisi morfologi tersebut banyak berada di tepi pantai, sebagian merupakan hutan laut di bagian selatan, yaitu di sekitar Biak Kota, Bosnik, Marauw daratan yang agak luas, yang lebarnya hanya 40-60 m terdapat di sepanjang pantai utara Pulau Biak (Korem dan ke bagian timurnya). Satuan morfologi bergelombang sedang mempunyai kemiringan antara 3-15 persen. Luas daerah tersebut lebih kurang 20 persen dari luas Pulau Biak, dimana terbentang di bagian tengah, sebagian kecil ditempati di Desa Wardo, Biak dan ke arah timur sebagian Desa Korem. Pada satuan morfologi ini merupakan daerah permukiman dan perkebunan. Satuan morfologi bergelombang tinggi mempunyai kemiringan antara 16-25 persen. Daerah ini tidak cukup luas, lebih kurang 15 persen dari luas pulau, dimana menempati bagian timur dari Desa Wardo bagian Utara, Desa Yenggarbun bagian selatan, Desa Korem bagian selatan dan bagian tengah dan barat Pulau Numfor. Daerah ini sangat jarang penduduknya dan hanya pada musim hujan saja dimanfaatkan untuk bercocok tanam. Satuan morfologi perbukitan dapat dibedakan dengan bagian yang berlereng landai dan yang berlereng terjal. Medan bagian yang berlereng landai kemiringannya antara 26-45 persen. Bagian ini ada di bagian tengah, baratlaut, bagian timur dan mengelilingi Pulau Biak. Untuk jelasnya kelerengan dan kontur wilayah Kabupaten Biak Numfor dapat dilihat pada Peta 2.2 dan Peta 2.3.
Iklim
Secara umum, pola iklim di Kabupaten Biak Numfor dipengaruhi oleh monsoon dan maritime, dimana pengaruh maritime lebih dominan. Kondisi tersebut menyebabkan curah hujan tinggi dan merata hampir sepanjang tahun berkisar antara 2.165-3.241 mm/tahun. Rata-rata jumlah hari hujan pertahunnya berkisar antara 256-285 hari. Suhu udara rata-rata 26,9 °C dengan tingkat kelembaban udara rata-rata 86.
Hidrologi
Kabupaten Biak Numfor yang terdiri atas Pulau Biak dan Numfor, tersusun oleh material batu gamping dengan vegetasi penutup hutan dan semak belukar memiliki pola aliran air permukaan trelis dan sub dendritik. Alirannya ada yang intermitent dan permanen mengalir sepanjang tahun, namun umumnya aliran sungainya pendek. Di Pulau Biak aliran permukaan (sungai) terdapat di bagian Baratlaut. Sedangkan di Pulau Numfor tidak terdapat aliran permukaan yang cukup berarti. Aliran sungai yang terdapat di Pulau Biak diantaranya Sungai Wardo, Sungai Mardori, Sungai Wapurdori (Napi) dan Sungai Busdori. Sungai-sungai ini bermuara di pantai barat. Sedangkan sungai-sungai yang mengalir ke pantai utara adalah Sungai Sor, Sungai Wandos, Sungai Wari dan Sungai Korem.











DOKUMENTASI (I) PELAKSAAN MUSYAWARAH LOKAL KE IV ORARI LOKAL BIAK NUMFOR. AWAL TONGGAK SEJARAH KEBANGGKITAN ORARI LOKAL BIAK NUMFOR


BRAVO YC9ZVB

BAPAK BUPATI BIAK NUMFOR, THOMAS A.E. ONDY ,SE, MM. (YD9VTO)






KETUA ORARI LOKAL BIAK NUMFOR

BAPAK. MUKHSIN, SH.
YB9VAB